Kamis, 19 November 2009

Just do it !!!

Anda mungkin tidak pernah tahu hasil dari usaha-usaha yang Anda lakukan, tetapi jika Anda tidak melakukan sesuatu, Anda tidak mungkin mendapatkan hasil… “You may never know what results come of your action, but if you do nothing there will be no result.” - (Mahatma Gandhi)

Jika Anda mengamati lebih dekat pada kepompong, maka dia adalah contoh sederhana yang paling baik untuk kita mengambil pelajaran. Kepompong untuk menjadi kupu yang indah, dia berdiam diri selama sekian hari untuk selanjutnya menjadi hal yang disenangi oleh alam, termasuk Anda.

Diamnya kepompong bukan suatu yang statis yang tanpa hasil, tapi adalah contoh kesibukan seekor ulat yang mendambakan sesuatu keindahan dengan kepasrahan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Dalam diamnya mengakui segala kelemahannya.

Apa yang terjadi kemudian? Tuhan memberikan hasil yang sangat menakjubkan. Ulat yang tadinya menggelikan itu berubah total menjadi kupu nan indah dan diidamkan kedatangannya oleh bunga, pohon dan dahan-dahan hutan yang merindukan lentik-lentik kaki dan ciuman sang kupu.

Tuhan Yang Maha Kasih memberikan pelajaran yang cukup menarik. Ulat telah melakukan sesuatu untuk mendapatkan hasil. Namun, kita seringkali meragukan usaha kita dan prematur memikirkan hasil atas usaha kita.

Mari kita melakukan apapun yang kita yakini kebaikannya, JUST DO IT dan YOU WILL SEE THE AMAZING RESULTS.

Pesimis tentang hidup?

Pernahkah Anda melihat dari dekat tunas kecil yang muncul dari biji-bijian? Saat Anda melakukannya benamkanlah diri Anda merasa takjub dengan apa yang Anda lihat dari kuasa Tuhan Yang Maha Esa. Jalaludin Rumi berkata: “Juallah kepandaianmu dan belilah kebingunanmu.

Sebetulnya saya ingin mengajak kepada Anda memperhatikan tunas itu dengan memperhatikan kehidupan Anda ketika kecil. Tak seorangpun di kolong langit ini yang mempunyai petunjuk dengan detail cara kerja tumbuhnya tunas & cara besarnya Anda dari buaian. Semua pertanyaan dan penelitian tidak pernah berakhir atas kejadian yang menakjubkan tersebut.

Ada miliaran planet, obyek dan bintang gemintang di galaksi Bimasakti kita, padahal ada sekian miliar tak terhitung banyaknya galaksi di luar sana. We are only the dot in the universe. Kita hanyalah sebuah noktah di alam raya yang tak bertepi ini. Jika ada Anda yang berpikir bahwa ada dinding di ujung sana, kalau ya – siapa yang membuatnya? Tuhan Yang Maha Esa bukan.

Bagaimana mungkin seseorang dapat pesimis di dunia yang hanya sebuah noktah ini. Jantung Anda mulai berdetak ketika beberapa minggu terjadi pembuahan di dinding rahim Ibu Anda. Itu adalah sebuah misteri bagi semua orang. Ingatlah, kita semua sama – dari embrio.

Keluarbiasaan yang sejati adalah apabila Anda mengetahui bahwa kita semuanya dari embrio dan kita punya potensi yang sama besarnya. Terima kasih Tuhan.

Sikap kita menentukan segalanya

Semakin lama saya hidup, semakin saya sadar
Akan pengaruh sikap dalam kehidupan

Sikap lebih penting daripada ilmu,
daripada uang, daripada kesempatan,
daripada kegagalan, daripada keberhasilan,
daripada apapun yang mungkin dikatakan
atau dilakukan seseorang.

Sikap lebih penting
daripada penampilan, karunia, atau keahlian.
Hal yang paling menakjubkan adalah
Kita memiliki pilihan untuk menghasilkan
sikap yang kita miliki pada hari itu.

Kita tidak dapat mengubah masa lalu
Kita tidak dapat mengubah tingkah laku orang
Kita tidak dapat mengubah apa yang pasti terjadi

Satu hal yang dapat kita ubah
adalah satu hal yang dapat kita kontrol,
dan itu adalah sikap kita.

Saya semakin yakin bahwa hidup adalah
10 persen dari apa yang sebenarnya terjadi pada diri kita,
dan 90 persen adalah bagaimana sikap kita menghadapinya.

Akhirnya: Seluruh pilihan terletak di tangan Anda, tidak ada JIKA atau TETAPI. Andalah pengemudinya. Andalah yang menentukan JALAN HIDUP ANDA…!

2012,,Ketika kengerian kiamat d filmkan

KIAMAT. Orang yang mempercayai datangnya hari akhir, pasti ngeri membayangkan kehancuran bumi. Film 2012 dengan segala efek khususnya sukses menghadirkan kengerian kala bumi hancur.

Film garapan sutradara Roland Emmerich ini langsung memikat perhatian publik. Pasalnya, sejak beberapa tahun terakhir orang-orang ramai memperbincangkan ramalan Bangsa Maya tentang dunia yang akan berakhir di penanggalan kuno mereka, yakni 21 Desember 2012.

Cerita bermula dari penelitian ilmuwan di India, Dr Satnam Tsurutani (Jimi Mistry) yang menemukan bahwa inti bumi terus memanas. Satnam mengundang sahabatnya sekaligus ilmuwan Amerika, Dr Adrian Helmsley (Chiwetel Ejiofor), untuk datang melihat penelitian tersebut.

Adrian terkejut melihat inti bumi yang terus memanas. Peningkatan derajat panasnya pun terus naik dengan cepat. Adrian buru-buru kembali ke Amerika untuk bertemu kepala staf presiden, Carl Anheuser (Oliver Platt). Carl yang semula meremehkan temuan bumi terus memanas itu langsung terkejut dan merespons.

Adegan lalu berlanjut ke pertemuan G8. Di sini, Presiden Amerika Thomas Wilson (Danny Glover), menyampaikan kepada para petinggi dunia bahwa bumi akan dilanda musibah besar terkait inti bumi yang terus memanas.

Memasuki 2012, pemerintah semakin sibuk melakukan persiapan penyelamatan manusia dari musibah yang dipercaya sebagai kiamat.

Sementara itu, di lain tempat digambarkan seorang penulis buku Jackson Curtis (John Cusack) datang ke rumah mantan istrinya, Kate Curtis (Amanda Peet), untuk menjemput anak mereka, Noah dan Lily, berkemah.

Setibanya di lokasi perkemahan Yellowstone, Jackson ingin menunjukkan danau tempat keluarga ini dulu sering berkemah ketika belum bercerai. Sayang, di depan jalan masuk ke danau terpampang larangan memasuki area. Jackson dan dua anaknya nekat menerobos masuk dan rupanya danau itu lenyap karena proses pemanasan bumi.

Di lokasi perkemahan itu, Jackson bertemu Charlie Frost (Woody Harrelson), seorang penyiar radio yang berpenampilan seperti orang gila. Berkat Charlie, Jackson tahu bahwa bumi terancam musnah. Jackson pun diberi bocoran oleh Charlie, ada sebuah peta berisi pesawat yang dapat menyelamatkan manusia dari kehancuran bumi.

Ketika pulang dari perkemahan, Jackson kembali bekerja kepada bosnya, Yuri Karpov (Zlatko Buric). Jackson diminta mengantar dua anak kembar Yuri, Alec (Alexandre Haussmann) dan Oleg (Philippe Haussmann) ke bandara.

Jackson mulai memercayai omongan Charlie tentang kiamat ketika dia menyaksikan jalan yang dipijaknya di bandara terbelah karena gempa. Jackson lalu menyewa pesawat dan seorang pilot untuk menyelamatkan keluarganya dengan bayaran jam tangan mahal miliknya.

Mulai dari sini, ketegangan dan kengerian gambaran kiamat ditampilkan. Jackson yang ngebut mengemudikan limusinnya menuju rumah Kate di Pasadena, California, nyaris terlambat. Rumah Kate yang dihuni bersama anak mereka dan pacar Kate, Gordon Silberman (Tom McCarthy), nyaris hancur karena gempa.

Adegan demi adegan memacu adrenalin dan membuat Anda menahan napas. Jackson mengemudikan mobil berusaha menghindari jalanan yang amblas akibat gempa. Bangunan semua hancur, rontok berkeping-keping. Jalan layang roboh dan amblas ditelan bumi.

Jackson, Kate, Noah, Lily, dan Gordon berhasil mencapai bandara. Sayang, pilot yang disewa itu tewas karena gempa. Jadilah Gordon yang baru belajar mengemudikan pesawat kecil, dipaksa menjadi pilot dadakan.

Pesawat kecil itu hampir jatuh ke dalam perut bumi karena landasan pacu terbelah. Akhirnya, mereka selamat. Dari dalam pesawat, mereka menyaksikan daratan merangsek masuk ke dalam laut seperti piring makanan yang dicelupkan ke dalam bak air.

Di lain tempat, Dr Adrian dibuat terkejut dengan derajat panas bumi yang terus naik dalam hitungan jam. Kiamat yang diperkirakan masih jauh, ternyata tinggal beberapa hari lagi.

Upaya penyelamatan mulai dilakukan pemerintah. Sayang, Presiden Thomas menolak dievakuasi. Thomas memutuskan tidak ikut naik pesawat menuju China, tempat disediakannya 'Bahtera Besi' yang dapat menyelamatkan manusia.

Thomas bersama stafnya masih sempat mengunjungi korban gempa yang dirawat di area terbuka. Saat itulah gempa berkekuatan besar kembali mengguncang.

Setelah gempa reda, apa yang dilihat Thomas sungguh mengerikan. Di kejauhan ombak laut terlihat bergulung-gulung ribuan meter tingginya. Kapal perang Amerika, John F Kennedy, yang luar biasa besar seolah dimuntahkan dari laut dan jatuh menimpa Thomas dan korban lainnya.

Gambaran betapa dahsyat dan mengerikannya kiamat tak berhenti sampai di situ. Adrian yang berada di pesawat evakuasi menuju China menyaksikan dari layar pemantau bahwa gempa besar hingga 9 Skala Richter lebih menimpa berbagai belahan bumi. Itu disusul dengan terjangan tsunami di mana-mana. Bisa ditebak, bumi mengalami kehancuran total.

Bahkan, lempeng Pasifik runtuh. Kutub Selatan pun bergeser ribuan mil jauhnya. Pegunungan Himalaya juga berubah, tak lagi menjadi puncak tertinggi dunia. Posisinya digantikan Cape of Good Hope di Afrika.

Singkat cerita, Adrian dan staf kepresidenan tiba di China untuk naik ke kapal besar yang disebut 'Bahtera Besi'. Warga biasa yang hendak naik pesawat ini sudah memesan kursi dari jauh-jauh hari dengan harga 1 juta euro per orang.

Jackson dan keluarganya sebagai tokoh protagonis di film ini berhasil mencapai Bantera Besi di China. Mereka masuk ke pesawat sebagai penumpang gelap dengan dibantu sebuah keluarga China yang baik hati.

Kendala terjadi. Proses penyusupan mereka kurang lancar. Gordon tewas karena mendadak pintu gerbang kapal membuka. Ketika hendak tertutup lagi, pintunya macet gara-gara ada kabel yang menghalangi.

Adrenalin penonton kembali dipacu. Kapal tidak akan bisa jalan jika pintu belum menutup sempurna. Sementara kru kapal berupaya mencari penyebab macetnya pintu, China dilanda tsunami maha dahsyat yang menenggelamkan semua yang ada di daratan.

Kapal itu terombang-ambing arus dan akan bertabrakan dengan gunung es. Di sini, Jackson beraksi sebagai sang pahlawan. Dengan dibantu anaknya yang masih kecil, Noah, Jackson turun ke bagian bawah kapal yang telah terendam air. Dia akhirnya berhasil memutus kabel yang menghambat pintu kapal.

Seperti film-film Amerika lainnya, penonton akan dibuat terharu melihat aksi Jackson dan Noah menyelamatkan kapal. Ketika Noah berhasil meloloskan diri dari pintu tersebut, Jackson tidak ada.

Adegan Kate, Noah, dan Lily menangis meratapi Jackson yang dikira tewas, sungguh mengharukan. Beberapa penonton di sekitar penulis, ada yang sampai meneteskan air mata.

Akhirnya, Jackson muncul. Mesin kapal pun berhasil dinyalakan dan kapal melaju. Setelah dirasa aman, pintu geladak kapal dibuka. Terlihat pemandangan hanya air di mana-mana. Tidak ada gedung, tidak ada rumah, tidak ada makhluk hidup selain mereka yang di kapal.

Akhir cerita seperti ini memungkinkan film 2012 untuk dibuat sekuel. Sang sutradara Roland memang punya rencana membuat sekuel film ini dalam bentuk serial televisi berjudul 2013. Roland akan menuangkan apa dan bagaimana kehidupan manusia yang selamat di bumi setelah kiamat 2012.

Sepintas, film ini tak jauh beda dengan Deep Impact (1998) dan The Day After Tomorrow (2004). Hanya saja, dari segi penggambaran dahsyatnya kehancuran bumi, 2012-lah pemenangnya. Tidak heran, dengan biaya produksi mencapai USD200 juta, kualitas efek visual 2012 jauh lebih baik. Bahkan, menyerupai nyata.

Adegan lembah dan gunung meletus hingga membumbungkan cawan asap maha raksasa, hujan batu api, daratan amblas ke dalam perut bumi, tsunami setinggi ribuan meter, hingga robohnya patung Yesus Kristus di Rio de Janeiro, Brazil, digambarkan dengan sempurna.

Kelemahan film ini, alurnya mudah ditebak. Bak film-film action Amerika lainnya, sang jagoan kerap ditampilkan 'nyaris' tewas. Lalu muncul sebagai pahlawan di akhir cerita.

Menonton film yang bakal rilis perdana di bioskop pada 13 November 2009 ini, akan sedikit memuaskan penasaran Anda tentang gambaran kiamat. Kengerian kiamat begitu terasa saat melihat bumi luluh lantak oleh kekuatan alam super dahsyat.

Satu yang agak melenceng dari kaidah kiamat di film ini, masih ada manusia yang bernyawa. Sejatinya, jika kiamat kubro (besar) tiba, niscaya tidak ada satu pun makhluk hidup ciptaan Tuhan yang bisa melarikan diri.